Sabtu, 11 Oktober 2014

FF YUNJAE | LOVE IN MEMORIES | CHAPTER 1

Tittle : Love in Memories

Author : Carissa Indraeni

Genre : Straight 

Author : Carissa :*

Cast : OT5, others

Length : Chapter 1

Rating : Romance, Hurt, Happy Ending 


WARNING !! DONT LIKE DONT READ Author Cinta kedamaian *Kibar Bendera(?) 
NO BASH ! DONT BE A SILENT READER !! COMMENT PLEASE !

NB: Sebelumnya saia mau ngeport ePeP lama saia yang udah kena fakum berapa taun kagak diurus2 -_- saia mau melanjutkannya wkwkwkw xD


Cekitdot 


****

“Karena semua data yg ada di laptop author hilang jadi author gak bs lanjutin cerita “waiting for you”. Gomenashai reader :”. Tapi author janji bakal buatin FF baru yg lebih aneh bin gak nyambung ==”V. Arigato reader :D.
NB : Di FF author tdk ada penindasan, kekerasan, atau yg berhubungan dengan “kekerasan” terhadap Jaema wkwkwkwk gak suka? Minggat sono ke jamban/?.

COMENT, NO BASH, NO PLAGIATOR, NO SILENT READER, NOCOPAST. Gomawo #bow#

Happy Reading~



Author POV.

Matahari pagi menyapa setiap orang yang berlalu-lalang untung menjalankan kegiatan rutinitas setiap pagi. Tidak banyak para perkerja bahkan murid dan mahasiswa mengisi kepadatan kota pagi hari ini. Begitu pula dengan namja tampan yang berjalan santai di lobby perusahaannya. Jung crop. Perusahan terbesar ke-2 di dunia, dan perusahan pertama di Seoul-korea selatan. Perusahan Jung crop ini hampir mendapatkan akses kerjasama antar perusahan terbesar di Dunia.
Namja tampan bermata musang itu melangkah berwibang menuju ruangan kebesarannya. Siapa tidak menggenal Presdir Jung crop ini, Jung Yunho. Namja bermata musang, berbibir hati dan memiliki kecerdasaan otak diatas rata-rata itu. Ia lulus di Universitas Landon falkutas bisnisnya dengan usia 22 tahun dan menyandang jabatan Pressident Directur di perusahaan appanya itu. Namja itu memasuki ruangan luas yang tertata rapi dengan lemari buku yang disikan dokumen-dokumen penting untuk perusahaannya itu. Kemudia meja kecil dan dua buah sofa panjang berwarna merah di sebelah kiri tepat didepan lemari buku itu, terdapat pula meja kerjanya dan kursi kebesarannya. Namja tampan itu duduk dan memulai membuka dokumen yang kemarin belum ia selesaikan.

‘Tok tok tok’

Seorang namja chubby bercassanova itu memasuki ruangan namja tampan itu.
            “Yo Yun, ini dokumen tentang perusahan Shim crop, mereka masih mempertimbangkan untuk berkerja sama dengan kita.”
            “ya! Kakak ipar ini dikantor! Jangan panggil begitu! taruh saja dimeja itu.”
Namja chubby bernama Park Yoochun itu terkekeh dan menaruh berkas dokumen dimeja namja tampan bermata musang itu, meninggalkan ruangannya. Well Yoochun adalah Kakak iparnya eoh?

Namja tampan bermata musang itu memijit pelan pelipisnya, ia kehabisan akal untuk membuat perusahaan Shim crop berkerjasama dengan perusahaannya?. Biar ku jelaskan perusahan Shim crop adalah perusahan terbesar ke-2 setelah perusahan Jung crop, perusahaan itu akan berkerjasama dengan suatu perusahan jikalau ia mendapatkan untung besar. Shim crop juga termaksud perusahaan pemilih untuk urusan berkerjasama dengan perusahaan luar dan perusahan Jung crop ini, maka tidak usah memikirkan jauh-jauh, Namja tampan itu sudah melakukan segala cara untuk mendapatkan kerjasama dengan nya. Namun hasilnya selalu “mempertimbangkan”.

Namja tampan itu membuka laci meja kerjanya, ia mencari berkas-berkas lain. Ia tertegun manatap foto berbingkai berwarna baby blue itu. Ia menggambilnya dan mengelus wajah yeoja di sana. Kim Jaejoong. Yeoja yang dulu sempat mengisi hati Jung Yunho itu terlihat memamerkan senyum lembut bahagianya. Mata doe eye’s yang bening dapat menyedot siapa saja yang menatapnya. Hidung mancungnya juga bibir kecil berwarna merah cherry yang terlihat manis. Bertubuh ramping, pinggang kecil, munggil juga menghangatkan bagi siapa yang memeluknya, aroma vanilla yang menyeruak, dan jangan lupakan kulit halus sehalus sutra/?, putih seputih susu dan tanpa cacat sedikitpun, menggambarkan ia tersenyum sambil memeluk anjing kesayangan Yunho, Taepong.

Namja tampan itu merindukan yeoja cantik itu, merindukan celotehannya, merindukan dekapan hangat pada tubuh munggilnya, dan merindukan suara lembutnya yang mengalun indah dipendengarnya itu. Ia begitu mencintainya, mencintai seorang Kim Jaejoong yang hilang 7 tahun yang lalu.

FLASHBACK
Yunho POV.

“Sesuatu yang tidak diharapkan seorang Jung Yunho dan juga Kim Jaejoong.”

Sore itu aku dan Kim Jaejoong a.k.a kekasihku, berada di dalam mobil Audy hitam itu. Kami  terdiam cukup lama sampai suara merdu itu menghilangkan kesunyuan itu.
            “Yunnie-ah, ottokae? Tidakah ini terlalu cepat? Maksudku memberi taukan hubungan kita kepada orang tuaku? Kau tau sendiri hanya Junsu eonni yang mengetahui tentang hubungan kita?.” Jaejoong memulai berbicara.
Aku hanya bisa diam. Saat ini kami sedang berada di depan rumah minialis berwarna cerah keluarga kim. Aku ingin memberi taukan tentang hubunganku dengan jaejoong ke pada orang saat ini. Aku tau Junsu nuna pasti akan menceramahiku dengan suara lumba-lumbanya.
Kuputuskan untuk membawa jaejoong ke dalam rumah.
            “Semua akan baik-baik saja arraseo?.” Bisikku menyakinkannya.
‘Clek’
Aku dan jaejoong memasuk rumah berminialis itu menuju ruang keluarga. Aku tersentak saat dimana Ummaku berada di sini.
            “Umma?.”
Umma menoleh kearahku, diikuti keluarga Kim kecuali kepala keluarganya.
            “Jung Yunho? Aigoo beruntung disini kau nak.” Umma menarikku, sontak aku melepaskan genggamanku dengan jaejoong.
            “Ada apa umma?.” Tanyaku.
            “Aigoo umma dan bummie ahjjuma sudah menetapkan.” Aku menaikkan alisku tidak mengerti saat umma berbicara tadi.
            “Kau akan dijodohkan dengan salah satu putri keluarga kim.” Lanjut umma,
            “Siapa?.” Tanyaku. Aku menatap Umma yang hanya tersenyum. Sh*t perasaanku kurang mengenakan.
Pandanganku tertuju kepada Junsu nuna. Ia yang sadar akan tatapanku langsung angkat bicara.
            “Aku tidakan akan mau putus dengan Park Yoochun, Tuan Jung.” Ketus Junsu.
Kibummie ahjjuma menghampiriku dan berkata, “calon tunanganmu bukan Junchan ataupun Joongie, tapi Ahra, yunho-ah.”
DEG
Bagaikan pedang besi yang menghujam, ternyata dengan gandis bernama ahra? Hell No! Aku tidak bernani menoleh kepada Jaejoong, aku yakin ia sama denganku. Shock, kaget, atau semacamnya. Semuanya terdiam saat saura lembut itu berucap.
            “Chukkayeo nde Yunnie-ah.” Lirih jaejoong, ku tatap ia yang berjalan ke arah Junchan nuna.
Sejak hari itulah hubunganku dengan jaejoong kandas. Ia melepasku untuk bertunangan dengan Ahra.

End Yunho POV.
END FLASHBACK
Author POV.

Yunho meletakan bingkai foto itu kembali ketempatnya, ia menatap bingkai itu sendu. Sorot mata sedih, kecewa, dan terluka. God Jung Yunho merindukan Jaejoong eoh?
Tok tok
Clek
Yunho menoleh ke arah pintu putih itu, ia melihat tunangannya disana dengan senyum termanisnya #jan gebugin author#. Ia berjalan ke arah Yunho sambil nembawa sekatong plasti yang Yunho yakini bekal makan siangnya.
            “oppa, ini aku membawakan bekal makan siang untukmu.” Ahra, iya yeoja berambut hitam bergelombang itu tunangan Yunho. Yunho memandang mengejek ke arah ahra.
            “Simpan itu jika kau masih ingin melihatku, atau aku harus membuangnya seperti hari-hari sebelumnya dan mengusirmu dari ruanganku?.” Jawab yunho dingin. Yunho memang membenci ahra kenapa? Karena yeoja itu yang telah membuat kekasihnya pergi, membuat ia harus kehilang jaejoong. Jika Yunho tidak punya hati maka ia akan melempar yeoja dihadapannya ini keluar perusahaannya.
Yeoja berambut hitam itu menundukan kepalanya seraya menggenggam erat kotak bekal itu. Matanya panas, masakan yang ia buat yang hampir #catat HAMPIR# sama dengan cita rasa kakaknya Jaejoong itu takkan pernah menggubah seorang Jung Yunho untuk memakannya. Ahra cukup tau itu.
            “Oppa a-aku.... umma menyuruhmu datang ke rumah minggu ini, itu saja aku pamit, annyeong.” Ahra berjalan meninggalkan perusahan calon suaminya itu.
Yunho kembali duduk, ia memijat pelipisnya. Aisshh kapan ini berakhir, gumamnya.
Yunho berubah saat yeoja cantik itu pergi dari dunianya, pergi dari dekapannya, pergi untuk selama-lamanya #jan cincang author# Yunho kesal, marah, benci terhadap Ahra karena secara tidak langsung ia lah yang membuat Jaejoongnya pergi. Well bukan hanya Yunho, Kim Junsu istri dari Park Yoochun, kakak kandung Jaejoong itu pun sama dengan Yunho.

FLASHBACK
Authro POV.

“Hari dimana keluarga Kim berbahagia atas Putri terakhirnya Kim Ahra bertunangan dengan Jung Yunho dan di waktu yang sama keluarga Kim berduka atas perginya Putri yang mereka banggakan dan sayangi. Jaejoong.”

Hari itu adalah hari pertunangan antara Dongsaeng tersayang bagi jaejoong dan namja tampan berstatus ‘mantan’ kekasihnya. Hari itu gelap dikarenakan hujan deras dengan suara petir yang bergemuru. Mobil Lamborgini putih itu melaju kencang membelah hujan deras itu. Yeoja cantik pengendara mobil mahal itu tampak kacau. Mata doe eyes yang indah itu terus mengaliri cairan bening, sorot matanya yang memancarkan cahaya kini meredup dan gelap, pikirannya kacau sangat kacau. Dia sedih, kecewa, sakit, hancur, seharusnya hari ini ia bahagia karena donsaengnya bertunangan tapi kenyataannya terbalik, dia kacau.
Kim Jaejoong tidak dapat konsentari penuh dengan jalanan yang ia lewati. Pikirannya kacau.
Baby cant you see that look at my eyes
Seulpeumr bajin nae dununrul bwa uh uh
Bulkeun taeyangboda deo ddeugeobke
Saranghaetdeon naruel ullijima ah ah #cry-cry T-ara
Suara handphone membuat jaejoong tersentak, ia mencari-cari keberadaan handphone di tasnya. Gothca.
‘Kim Ahra calling’
Jaejoong segera menjawab panggilan dari dongsaengnya itu.
            “yeobseo?.”
            “......”
            “hahaha, eonni pergi beli sesuatu saengi. Waeyeo?.”
            “......”
            “arraseo eonni segera kesana. Bilang ke umma aku baik-baik.....”
Jaejoong tidak melanjutkan bicaranya. Aiisshh kenapa pandanganku buram,gumam jaejoong. Jaejoong mengucek matanya. Saat sudah lebih baik ia melanjutkan berbincang dengan ahra, sampai jaejoong tersentak kaget saat memfokuskan pandangannya. Jaejoong membanting stir setelah ia tau ia berada dijalur yang salah dan mendapatkan Truk mobil didepannya. Refleks membelokan setirnya ke arah berlawanan.
BRARRRKKK!!!!
BYUUURR
Naas mobil Lamborgini putih itu menabrak pembatas jalan dan masuk kedalam sungai Han dengan setengah bagian depan terendam air.

In Another Side
Acara pertunangan sudah dimulai dari beberapa menit yang lalu tetapi Ahra berjalan gelisah. Ia baru menyadari Jaejoong kakak terbaiknya hilang di keramaian itu. Ia gelisah karena jaejoong tiba-tiba hilang. Ia memutuskan menghubungi Jaejoong. Ia memindal nomer telepon.
            “......”
            “Yeobseo. Ya!! Eonni eddiseo?.” Kesal ahra.
            “......”
            “Ya!! Jangan tertawa. Acara inti sudah selesai eonni tau? Kanapa eonni hilang! Segera pulang arraseo?.”
            “.....”
            “Mwo? Ya!! eonni!!.” Jerit ahra.
            “BRAKKK!!!.”
            PRANGGG
DEG
Junsu menoleh ke arah Yunho.
            “Yunho-ah waeyeo?.” Tanya Junsu binggung.
Yunho hanya menggelengkan kepalanya. God perasaanya tidak enak. Saat bersamaan...
            “eonni?.” Takut Ahra. “Yeobseo? Yeobseo? EONNI!!! YA!! JAWAB EONNI!!.” Ahra histeris menggundang Junsu,  Yunho, dan Kimbum umma berserta tamunya menoleh ke arahnya. Junsu berjalan cepat kearahnya.
            “wae?.” Tanya Junsu khawatir. Ahra hanya bisa menggeleng kepalanya. Bola matanya bergerak gelisah, ia menggigit bibirnya dan menangis dalam diam. Junsu heran.
            “Waeyeo? Ahra-ah wae? Ada apa?.” Paksa Junsu.
            “J-jae J-jaejoong e-eonni... J-joongie-e eonni.” Tangis Ahra.
            “WAE? Jaejoong wae?.” Giliran Yunho histeris.
Ahra menceritakan tadi. Ia menelepon Jaejoong dan mendengar suara benda tertabrak. Ia belum pasti itu jaejoong.

..........................................

Para tamu telah meninggalkan rumah mewah itu. sepi, hanya isakan tangis dari umma Kim. Yunho tak henti-hentinya memindal nomer telepon kepolisian. Dan suara ketukan yang membuat mereka menoleh ke arah suara.
            “Biar kubuka siapa tau itu Jaejoong.” Junsu berjalan dan membuka pintu depan, ia terkejut melihat 4-5 polisi disana.           
“Apa benar ini rumah Nona Kim Jaejoong?.” Tanya salah satu polisi itu.
            “n-nde. Ahh silahkan masuk.?.” Tawar Junsu.
Tiga orang polisi masuk ke ruangan sisanya menunggu diluar. Salah satu polisi itu menyerahkan handphone dan jaket.
            “I-ini milik Jaejoongie? D-dari mana kalian dapatkan ini?.” Tanya Umma Kim       “Kami menemukan mobil nona Kim Jaejoong di daerah sungai Han, dari saksi mata yang melihatnya nona Jaejoong sempat membanting stir ke arah berlawanan dan menabrak pembatas jalan lalu masuk kedalam sungai Han itu. Dari yang kami perkirakan nona Kim jaejoong sedah berkomuniksi dengan seseorang. Kemungkinan kecelakaan itu disebabkan dia menerima yang menghubunginya itu.” jelas panjang lebar polisi itu.
Umma Kim terisak hebat, ia manangis meraung-raung, sedangkan junsu diam dan menundukan kepalanya, lain dengan Yunho yang mengepalkan tangannya.
            “dimana jaejoong? Tubuhnya? Dimana?.” Tanya umma kim histeris.
“Maaf kemungkinan tubuhnya hanyut terbawa arus sungai Han. Kami sempat menarik mobil itu dan tidak menemukan tubuhnya didalam sana.” Jelas polisi itu.

END FLASHBACK

Tbc :D

Basa-basi dolo. maap sebelumnya disini ada perubahan judul, dan alur ceritanya. Saia menjanjika kepada uri Eonni Nia chap ini hanya sampai chap 5 tetapi karena perubahan susunan cerita saia mohon maap chap ini endingnya akan lama. Gomenashai *bow* sudah PHP in uri Reader T.T 

FF YUNJAE | WAITING FOR YOU | CHAPTER 1

Tittle : Waiting for you

Author : Carissa Indraeni

Genre : Yaoi

Author : Carissa :*

Cast : OT5, others

Length : Yaoi 

Rating : Romance, Hurt, Mprg 


WARNING !! DONT LIKE DONT READ Author Cinta kedamaian *Kibar Bendera(?) 
NO BASH ! DONT BE A SILENT READER !! COMMENT PLEASE !

NB: Sebelumnya saia mau ngeport ePeP lama saia yang udah kena fakum berapa taun kagak diurus2 -_- saia mau melanjutkannya wkwkwkw xD 



Cekitdot(?)


*****

AUTHOR POV
Sinar mentari yang cerah masuk dari sela-sela kain transparan jendela rumah yang mendominasikan keklasikan terhadap rumah bercatkan warna cerah itu. Cahaya itu menggangu tidur namja cantik dari mimpinya. Mimpi yang sangat membuatnya merasakan sakit yang mendalam.
“nggghh..” lenguhan dari bibir cherry itu.
Ia membuka mata besar nan bening dan melihat ke arah meja kecil disamping tempat tidurnya, menatap jam miliknya.
“Sudah jam 7 pagi.”
Ia mendudukkan diri disisi ranjang ukuran sedang itu. Namja cantik itu terdiam cukup lama sampai tetesan bening itupun jatuh mengalir dipipi indahnya. Isakan kecil keluar dari bibir cherry itu.
“Hikkss… hikkss.. appo.” Isaknya.
Namja cantik itu mengeratkan kekepalan tangannya menahan sakit yang ia rasakan selama 7 tahun ini.
[“Bisakah aku menunggumu?.”]
[“Mianhaeyeo, jeomal mianhae.”]
 “hikkss… appo.. aniyeo.. hikkss..”
Ingatan masa lalu itu kembali datang kepada namja cantik itu. Disaat namja cantik itu menangis, handphonenya berbunyi cepat-cepat ia menghapus air mata yang mengalir dipipinya dan menggangkat panggilan yang entah dari siapa.
“Yeoboseo?.” Tanyanya dengan nada sedikit terisak.
Panggilan yang benar-benar tidak ia kenali. Nugu?.
“Hhaha… “ suara tawa seseorang dari seberang membuat namja cantik itu mengerutkan alisnya.
“Ya, Nuguseyeo?.” Tanyanya dengan nada halus namun tegas.
“Ya!!! Kim Jaejoong Hyung kau melupakanku eoh?.” Kata namja itu sambil tertawa pelan. Jaejoong terdiam menginggat-ingat suara namja ini. Sesaat kemudian.
“Kau, Shim Changmin?.” Namja cantik itu akhirnya membuka suara.
“Aigoo.. Pintar. Tepat. Ternyata kau menggingatku hyung. Kukira kau melupakanku.”
“Pabo, mana mungkin aku melupakanmu. Yang ada kau yang lupa denganku.”
Mereka asik berbicara melepas kerinduan yang tersimpan. Well Changmin sekarang sudah berkerja menjadi Derektur perusahan appanya yang berada di Tokyo. Perusahan keluarga Shim memang selalu berkerja sama dengan perusahan lain, maka tidak heran kalau Changmin putra tunggal dari keluarga Shim itu harus pulang-pergi dari Korea. Karena ia harus berkerja sama dengan perusahaan Cho maka ia datang keKorea sekalian bertemu dengan sahabat-sahabatnya.
“Ja, hyung bagaimana jika nanti jam 10 kita pergi. Aku akan mengajakmu ke Cafénya si Yoochun hyung, kudengar dia membuat menu baru dicafénya. Kau mau?.”
“Minnie~ aku pikirkan nde, kau pasti tau pelanggan Bolero shop makin lama makin banyak.” Jaejoong hanya tersenyum ketika sahabat atau bisa dibilang dongsaengnya ini marah-marah dengat imutnya.
“Hyung, ayolah. Aku juga akan memperkenalkan sepupu  pemilik perusahan Cho. Jaebalyeo hyung.”
Terdengar tawa pelan dari Jaejoong. Jaejoong yakin saat ini Changmin pasti sedang memperlihatkan puppy eyes yang terkesan evil itu.
“nde arraseo aku akan datang.”
“Jinjayeo?? Yey hyung kau memang the best.”
Jaejoong hanya tertawa mendengar suara tinggi namja berwajah keanak-anakan itu. See Changmin memang bersifat bocah.
“Okay, jam 10 nde hyung. Aku tunggu di Café tea for two.”
‘Mwoya? Di Café itu?.’ Jaejoong membulatkan mata dan terdiam. Ingatan masalalunya kembali datang. Rasa perih didadanya kembali dirasakan. Sakit. Jaejoong hampir saja menangis lagi tapi tertahankan karena Changmin membuka suara.
“Ya!! Hyung gwenchana?.”
“Ahh Gwenchan. Nde Minnie kapan kau datang?. Aku baru ingat kalau kau berkerja di Jepang.”
“Hyung nanti saja aku berceritanya. Aku ingin menyelesaikan proyekku dulu. Annyeong.” Changmin menutup teleponnya, sedangkan Jaejoong?. Dieratkannya genggaman dari handphonenya dan beberapa menit kemudian Jaejoong kembali terisak.

@10 p.m
In Café tea for two

JAE POV

Aku memarkirkan mobilku didepan café yang dijanjikan Changmin. Aku melihat dengan intens café itu.
“Kenangan itu ada disini, tepat disini. Yang terakhir.” Aku tersenyum miris menatap bangunan bercatkan hijau dan cream itu. Aku enggan masuk kedalam café yang dimiliki oleh sabatku. Park Yoochun. Dulu pemilik café ini adalah Ummanya Yoochun tapi semenjak ummanya pergi ke Gwanju Yoochunlah yang meneruskan membangun café ini dengan kekasihnya.
CEKLEK
Kubuka pintu mobilku kemudian menutup dan menguncinya. Kulangkahkan kakiku dengan malas. Kugenggam kenop pintu kaca itu. Aku masuk kedalam café, mataku mencari keberadaan namja tinggi itu. Dan sampai mataku tertuju kepada seseorang yang melambaikan tangannya kearahku.
“Hyung disini.” Kegirangan kah dia? Aku mencoba menarik senyum semanis mungkin dihadapannya. Kulangkahkan kakiku menuju mejanya. Meja itu tempat favoritku berdekatan dengan jendela panjang dan besar itu. Aku menyukai tempat itu. Tepat saat berada didepan meja itu, namja tinggi itu menghampiriku dan memelukku.
“Hyung, bogoshipoyeo.” Katanya manja. Ia melepaskan pelukan dan menarikku untuk duduk. Tepat didepanku ada seorang namja yang tidak kukenal. Dia memakai kaca mata hitam, baju berkerah berwarna biru lengan panjang, dua bahkan tiga kancingnya terlepas dan dapat dilihat dada yang berotot. Dia sedang memperhatikan keluar jendala dengan menggunakan headphonenya yang dipakainya. Terlihat manly tapi jauh lebih manly dibandingkan dengan “dia”.
“Hyung kenalkan ini hyungku, Kim Jaejoong.” Changmin membuka pembicaraan.
Namja itupun menoleh kearahku, membuka kacamatanya dan mematikan im3nya. Oh God mata itu sangat mirip dengannya. Mata musang miliknya dan milik namja ini. Aku menatap mata itu seolah-olah aku masuk kedalamnya. Tatapan itu sangat lama sampai aku dapat melihat senyuman manis dari dia.
“Annyeong Jaejoongie, Choi Siwon imnida.” Dia menyalurkan tangannya kepadaku, dengan cepat aku membalasnya.
“A-anyeong Siwon~ssii.” Kenapa denganku. Gugup?. Kupasangkan senyum semanis mungkin kehadapannya. Disaat itupula Changmin berdiri dan sepertinya ingin pergi.
“Minnie~ya eddiseo?.” Tanyaku.
“Cari si Jidad lebar hyung. Jaejoongie hyung jangan dekat-dekat dengan Siwon hyung dia playboy sama seperti Yoochun, dan kau Siwon hyung jangan menggoda Jae hyung.” Dengan tatapan membunuhnya changmin , dan jari telunjuknya yang menujuk kepada namja didepanku ini.

END JAE POV
AUTHOR POV

Keheningan muncul diantara Siwon dan Jaejoong. Jaejoong hanya bisa menunduk dan sekali-sekali ia menoleh ke arah jendela untuk melihat orang berlalu-lalang.
“Joongie.”
DEG
Jaejoong membulatkan matanya dan menoleh kearah seseorang yang memanggilnya dengan sebutan kecil itu. Jaejoong menatap Siwon dengan keadaan syok. Panggilan itu.
“Joongie gwenchana?.” Tanya namja itu saat melihat raut perubahan di wajah namja cantik itu.
“nde gwenchana.” Seulas senyum yang memaksa.
“Joongie, aku ingin bertanya.”
“Nde Tanya saja Siwon~ah.” See seulas senyum paksaan.
“Kau… berkerja dimana?.” Tanya Siwon ragu.
“Wae? Kenapa kau bertanya seperti itu?.”
“Ani, hanya saja aku seperti pernah melihatmu. Disuatu tempat.”
Tawa lembut itu terdengar dari bibir cherry itu.
“Mian, maybe kau melihatku dimajalah. Aku berkerja sebagai seseorang perancang busana. Aku punya butik tidak jauh dari café ini.” Jaejoong menarik senyum. Senyum yang semanis ia bisa tersenyum.
“Ahh~ nde. Pantas saja.”
Sunyi. Hanya ada suara pengunjug lain. Kesunyian kembali datang kepada mereka.
“Joongie you’re so beauty.” Ucap Siwon berbisik sambil tersenyum manis. Ige Mwoya?.
Jaejoong hanya bisa tersenyum biasa. Pujian seperti itu bukan yang pertama kalinya saja, tapi sudah berkali-kali. Padahal ia namja tapi semua orang menilainya dengan kata “cantik”.
“Joongie apa kau sudah…” jaejoong menatap Siwon.
“No. I’m not. Aku belum menikah dan aku masih single.” potong jaejoong tegas. Ia tau maksud dari pertanyaan pria ini.
Senyuman siwon mengembang menggambarkan kalau ada kesempatan untuk menjadi teman bukan!! lebih dari sekedar teman.
“Siwon~ ah aku pergi dulu, aku mau memesan.” Jujur saja Jaejoong merasa tidak nyaman berada di tempat itu, dan dia malas dengan menunggu dua temannya itu. Jaejoong pergi menuju tempat pemesanan. Tidak butuh waktu lama Jaejoong sudah berjalan santai menuju mejanya sambil membawa nampan berisikan cap cake dan Honey tea hangat, tapi langkahnya terhenti ketika ia mendengar dua namja yang sedang berdebat di tempat washtafel.
“Mwoya? Hyung jangan bercanda.”
“Aku tidak bercanda, tiang!! Ini serius dan ini kartu undangannya.”
Jaejoong sentak mengetahui siapa suara dua namja itu.
“bagaimana kalau dia tau hyung. Kalau Jung Yunho akan menikah dengan Go Ahra?.”
DEG
Mata Jaejoong membesar, tidak percaya akan pendengarannya. Tangannya lemas, matanya panas, dan dadanya sakit.
PRANG!!
Dua namja itu menoleh dan keluar mendapati Jaejoong sedang berdiri disana. Bahunya bergetar. Ia menangis. Changminpun mendekatinya. Tetapi ketika Changmin akan menyentuh bahu Jaejoong. Jaejoong pergi berlari ke mejanya menggambil tasnya. Ia berlari. Namja bermarga Choi itu bingung melihat Jaejoong tiba-tiba datang dan pergi seperti itu. Sedangkan Changmin dan Yoochun hanya diam.
Jaejoong berjalan cepat menuju mobilnya, dia menangis. Sakit. Jaejoong menggengam dada kirinya.
“appo, jaeomal… appo. Hikkss. Melupakan janjimu? Lupakah?.”
Jaejoong masuk kedalam mobilnya. Mengendarai dengan kecepatan penuh. Dipikirannya hanya ingin pulang dan sendiri, membiarkan ia menangis kembali.

#The Next Day#

Pagi-pagi sekali Jaejoong sudah berada dibutiknya, membersihkan bahkan merapikan rancangan-rancangannya. Ia bahkan sudah berada di ruangannya sambil mengecek ulang pesanan para pelanggannya.
TOK TOK TOK
“Masuk.” Katanya tanpa menoleh kearah pintu.
“Jaejoong~ssii. Ini daftar pelanggan yang ingin segera dikirimkan, dan ini yang ingin mencoba langsung.” Kata salah satu kariyawannya sambil meletakan dua map merah dan hijau dimeja Jaejoong.
“Nde, Gamsahamnida. Kau boleh meninggalkan ruanganku sekarang.”Tidak butuh banyak waktu karyawan itupun pergi dari ruangan.
Jaejoong menggambil map berwarna merah dan mulai melihat siapa yang akan mencoba langsung gaun pengantin itu. Saat jaejoong membaca, ia membulatkan matanya dengan menemukan jadwal pencobaan pakaian wedding itu atas nama “Nona GO dan Tuan Jung”. Jaejoong melempar map itu ke sembarang arah. Kenapa dengannya?. Takutkah?. Jaejoong menggigit jempolnya dan berjalan mondar-mandir. Sampai ketukan pelan membuat jaejoong menoleh.
CLEK
“Jaejoong~ssii ada pengunjung datang kemari.”
Jaejoong menaikan alisnya. Mwoya?. Segera jaejoong pergi dari ruangannya menuju studio nya. Jaejoong menatap yeoja berambut panjang itu. Rambut ikal berwarna coklat, menggunakan short dress putih dan high heels berwarna hitam. Jaejoong mendekati yeoja itu.
“Annyeong hasseo. Bisa kubantu?.” Jaejoong tersenyum ramah kea rah yeoja itu.
Yeoja itupun menoleh dan melihat jaejoong. Jaejoong hanya bisa membulatkan matanya setelah tau siapa yang ada didepannya ini.

TBC

FF YUNJAE | ANOLE GIRL | PROLOG

Tittle : Alone Girl

Genre : Straight (maap belom ada feel buat Yaoi)

Author : Carissa ;*

Cast : OT5, Go Ahra, other

Lenght : PROLOG

Rating : Romance, Hurt, Friendship


WARNING !! DONT LIKE DONT READ ! Author cinta kedamaian *kibar bendera(?)*
NO BASH ! DO SILENT READER !! COMENT PLEASE !

cekitdot(?)


****

Prolog

Matahari musim semi di pertengahan bulan terlah tenggelam menggantikan rembulan dan bintang-bintang dilangit. Udara dan suhu pada tengah bulan ini membuat seorang gadis yang duduk di depan gedung sekolahnya mendingin.

Haahh...

Helahan nafas dari bibir plum cherry berwarna merah itu kini nampah membiru.
Aigoo ia telah menunggu lama jemputannya kurang lebih sejam penuh. Ia bahkan mengrutu siap untuk memaki jemputannya itu.

Sreett

Gadis itu kembali melirik jam tangan mungilnya dan menatap setiap angka pada jamnya itu. Hei ini bahkan sudah jam 6 sore, ia bahkan sudah hampir membeku. Tak segan-segan gadis berparas cantik nan anggun itu melangkahkan kakinya menuju tempat tinggalnya.

Jaejoong, Kim Jaejoong. Gadis cantik berbibir plum cherry tersebut adalah seorang Siswa dari SMA SHINKI. SMA Internasional yang hanya ditempati oleh para siswa-siswa yang memiliki derajat tertinggi, mereka biasanya anak-anak dari kalangan atas dan orangtuanya berjabatan tinggi. Tidak hanya siswa-siswa yang memiliki harta berlimpah tetapi berkemampuan memiliki otak yang cerdas. Jaejoong adalah putri dari seorang Presdri Kim's Crop, perusahan ke dua yang berpengaruh di Korea Selatan. Jaejoong memiliki seorang kakak laki-laki bernama Hyun Joong. Hyun Joong seorang mahasiswa dari International TOHO University. Walaupun terbilang putri dari Presdir dia termaksud gadis yang bersifat lembut. Banyak lelaki diluar sana yang mengingginkan ia sebagai pacar nya. Bahkan rekan ayahnya sendiri pun menjodoh-jodohkan ia dengan putra-putra mereka. Selain cantik, anggun dan berkepribadian yang bagus, ia bukan tipikal gadis yang menyombokan harta seperti teman-temannya.

"Hyun Joong oppa, pabo!"

Jaejoong berjalan lebih cepat, ia ingin cepat-cepat pulang. Ia ingin beristirahat dan mengerjakan semua tugas-tugasnya.

TINN...

Bunyi klangson menghentikan gerakan kaki Jaejoong dengan segera ia membalikan badannya untuk melihat kebelakangnya. Mobil ferarry hitam milik seseorang yang ia kenal itu kini berhenti tepat disamping sedikit kebelakang. Ia dapat melihat seseorang yang keluar dari mobil itu dan menghampirinya....


TBC :D


Masih Prolog yakk...masih nunggu ide keluar...
baru awal kok.... xD comment ne chingu :*